Senin, 09 November 2015

pekerjaan jalan mamasa

Hasilnya Mengecewakan Habiskan Rp11,44 M

 


  Menyorot Proyek Bussu-Sumarorong
Mamasa Berita Terkini, Proyek pembangunan betonisasi peningkatan jalan ruas Malabo-Tanabone seksi IV Bussu-Sumarorong menimbulkan banyak masalah. Betapa tidak, proyek yang menelan Rp11,44 miliar kualitasnya mengecewakan.
Pekerjaan betonisasi peningkatan jalan ruas Malabo-Tabone seksi IV Bussu-Sumarorong memakai anggaran Dana Alokasi Umum (DAU) Sulbar. Proyek yang sempat disorot dari masyarakat ini memiliki nilai kontrak Rp11.445.756.000.
Dikerjakan PT Majusetia Nusasentosa, sedangkan konsultan pengawasnya CV Nuritama Mandiri dan konsultan perencana CV Bumi Lestari Konsultan. Lantaran tidak sesuai bestek, proyek tersebut hasilnya mengecewakan. Selain kualitasnya kurang baik, begitupula pengerjaan terlambat.

Meski demikian Kepala Dinas PU Provinsi Sulbar, Nasaruddin menganggap, proyek tersebut tidak ada masalah. Menurutnya, pihaknya belum menerima laporan mengenai masalah proyek betonisasi Bussu-Sumarorong. "Belum ada laporan soal proyek tersebut. Jadi, saya anggap proyek tersebut tidak ada masalah," terang Nasaruddin.
Nasaruddin juga membantah jika komisi III DPRD sudah mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan pemutusan kontrak. Namun, demikian pihaknya berjanji segera melakukan evaluasi dan pengecekan proyek tersebut.

Kualitas proyek tidak maksimal mengundang perhatian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).

Seperti diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Sulbar, Ir Yahuda MM. Dia menyebutkan, proyek betonisasi menelan dana miliaran rupiah tidak sesuai spesifikasi pekerjaan. Hal ini mengundang dirinya untuk merekomendasi agar pekerjaan diputus kontrak di tengah jalan. Hasil slump test adalah 18 cm dari standar 6-7cm.
Itu artinya beton tersebut jauh dari standar, dan tidak akan mungkin mencapai standar sehingga cara terbaik adalah menghentikan kegiatan daripada dilanjutkan tapi hasilnya buruk.

Hal senada disampaikan Sekretaris Anti Korupsi Indonesia(Akindo) Sulawesi Barat. Menurut Andi Waris Tala walaupun backgroundnya bukan orang sipil, tapi secara kasat mata proyek ini layak dievaluasi mengenai mutu atau kualitas serta teknis apakah sesuai petunjuk kontruksi.
Karena itu Waris sapaan Andi Waris Talla yang juga merupakan Ketua Aliansi Wartawan Mamasa (Alwana) ini mengungkapkan, jika Dinas PUPR Sulbar, Inspektorat, Balai, DPRD tidak boleh tutup mata.
"Dinas PUPR, Inspektorat, Balai, DPRD tidak boleh tutup mata. Ini adalah pertama kali ada pemberian dana besar ke Mamasa," tegas Andi yang selanjutnya mengatakan, permasalahan permasalahan konstruksi terjadi di Mamasa karena tidak adanya pengawasan.(leo)
Sumber : upeks.co.id